Jumat, 15 Oktober 2010

Cupu manik astogino

beralaskan kembang kembang mekar. Bangun dipangkuan cahaya bintang. Anak anak manusia ini selalu menjadikan hidupnya adalah ucapan syukur bersama kicauan burung yang berterima kasih pada kehangatan alam. Dalam jagad raya itu, sang surya menjadi mata dari malam. “Putriku, benda ajaib ini adalah Cupu Manik Astagina, yang merupakan air kehidupan yang berasal dari permata permata mendung. Dalam air kehidupan itulah berada jagad raya sebelum dirusak oleh dosa manusia, di dalam air kehidupan itu jiwa jiwa ilahi hidup dalam keseimbangan serupa keindahan aneka warna. Itulah sebabnya kau tidak mendengar jeritan manusia atau kicauan burung atau gaung suara serigala yang merindukan sesuatu yang belum dimilikinya”.
 “Romo …, tapi kenapa kami mesti menjadi kera, dimana keadilan di jagad raya ini ?”
Oh Dunia, bersinarlah karena penderitaan anak anaku ini. Teguklah air mata mereka, supaya kau mendapat berkah dari padanya. Air mata mereka adalah keheningan yang ingin menghampirimu. Berjalanlah bersama kesedihan anak anakku ini, dan janganlah kau takut, karena mereka tak akan membakarmu dengan api kemarahan, melainkan akan mendinginkanmu dengan sedu sedannya.
“Anakku, kera adalah titah yang merindukan kesempurnaan manusia. Ia paling dekat pada bentuk seorang manusia. Untuk itulah, ia selalu berprihatin, supaya lekas diangkat kesempurnaanya. Janganlah kau anggap itu semuanya sebagai ketidak adilan, tetapi rasakanlah sebagai kerinduan akan kesempurnaan. Dan berbahagialah kau,  Anakku, karena kerinduan itulah yang  menciptakan kerendahan hati dan memberi harapan akan sesuatu yang belum dimilki yaitu kesempurnaan. Lebih berbahagia kamu daripada mereka yang sudah berada dalam kepenuhan akan kesempurnaan tapi kemudian mencampakkan kepenuhan itu kepada dosa dosa yang diperbuatnya”
“Anakku, kau mengira hanya dengan budimu kau dapat mencapai kebahagiaan yang abadi. Kau lupa bahwa hanya dengan pertolongan yang Ilahi, baru kau dapat mencapai cita cita mulia. Manusia memang terlalu percaya pada kesombongannya, lupa bahwa kesombonganya hanyalah setitik air dilautan kelemahannya yang dapat menenggelamkan dirinya. Dan ingatlah pula, air kehidupan permata mendung itu pun sudi bercampur dengan air duniawi yang belum sempurna. Air suci itu menderita, tapi dari penderitaannya itulah dunia akan memperoleh kebahagiannya”. … Anak bajangnya mas Sindhu
 Kemudian … Semenjak itu manusia sadar akan keberadaannya didunia dan mulailah manusia selalu berfikir dan bertanya tanya akan setiap hal untuk mencari jawaban terhadap persoalan persoalan hidup, kebenaran, kebaikan dan Tuhan Allahnya, kemudian manusia berikhtiar untuk membuka jalan pengertian yang tertutup misteri kearah kejelasan akan relita yang kadang secara radikal membongkar sampai keakar akarnya setiap gejala yang dipermasalahkan, agar sampai pada suatu kesimpulan yang bersifat universal dengan mencari kejelasan hubungan sebab akibat seperti kita orang jawa yang mewasiatkan Cupu Manik Astagina menjadi pedoman hidup agar menjadi manusia yang sesungguhnya dengan Asta Bratanya.
Anakku …
“Wong Jawa nggone rasa, pada gulangening kalbu, ing sasmita amrih lantip, kumowo nahan hawa, kinemat mamoting driya”
Orang Jawa itu tempat perasaan, mereka selalu bergulat dengan kalbu atau suara hati dan Jiwa, agar pintar dalam menangkap maksud yang tersembunyi, dengan jalan berusaha menahan nafsu, sehingga akal dan fikiran dapat menangkap maksud yang sebenarnya.
Wanita atau wanodya kang puspita, wanita yang cantik jelita, adalah simbol keindahan. Keindahan ini tidak hanya tersirat pada bentuk luarnya saja tetapi juga yang ada dalam jiwa dan budinya. Keindadahan dari wanita yang sempurna merupakan simbol cita cita luhur, seperti laki laki yang ingin memiliki wanita yang cantik jelita untuk di jadikan istrinya. Dengan memiliki cita cita yang tinggi berarti manusia harus berusaha sekuat tenaga untuk belajar, bekerja dan berusaha tanpa mengenal lelah serta pantang menyerah demi mencapai cita cita. Wanodya kang puspita disebut juga juwita yang berarti sarju wani ing tata, selalu berani membela kebenaran.
Garwa atau sigaraning nyawa, belahan jiwa. Suami adalah belah jiwa dari istri dan istrin adalah belahan jiwa suami, satu jiwa dua raga. Maka garwa adalah simbol bersatunya manusia dengan lingkungannya, semua manusia hendaknya dianggap sebagai kawan hidup, dengan hidup rukun, damai, saling mengasihi seperti cinta kasih suami istri yang sehidup semati. Berati setiap manusia harus berbudi luhur.
Wisma atau rumah. Rumah adalah tempat kediaman keluarga yang sekaligus tempat berlindung dari panas dan hujan. Rumah harus diatur, di tata agar rapi dan indah sehingga suasana rumah dirasa asri dan damai. Demikialah juga hendaknya manusia, mempunyai sifat dan pribadi yang dapat melindungi sesama, menyimpan dan mengatur masalah dan bertindak bijaksana terutama mengatur pendapatan menurut tempat, waktu dan keadaan.
Turangga atau tetumpakaning prang para punggawa, kuda tunggangan dari para perwira selalu memiliki sifat gagah, kuat dan lincah, dapat berlari cepat, melompat dan berguling guling sesuai perintah penunggangnya. Bahkan dapat berlari kencang dan menabrak, memporak porandakan apa saja yang menjadi penghalang. Kuda dapat juga berdiri dengan kaki belakang dan menghantam apapun yang ada dimukanya sesuai kendali. Ulah kuda tunggangan perwira perang ini sebagai lambang agar manusia selalu sadar bahwa jasmani, panca indra dan nafsu manusia tergandung dari kendali jiwa dan budi manusia itu sendiri. Jiwa dan budi manusia haruslah selalu dapat menguasai, mengatur dan mengekang  gejolak nafsu jasmaniah agar manusia dapat hidup dengan tentram. Bukan sebaliknya dengan hidup liar tanpa kendali sehingga menuai badai dalam kehidupannya.
Curiga, curi lan raga, batu curi atau batu runcing bisa juga diartikan keris. keris adalah simbol kepandaian, keuletan dan ketangkasan hidup manusia dalam menghadapi segala tantangan hidup. Manusia hendaknya memiliki pikiran yang tajam dengan cara belajar, olah rasa, ulet, tangkas sehingga dapat pula mengambil tindakan yang tepat dan terhindar dari tipu daya sesama.
Kukila atau burung perkutut, suara merdu perkutut dipakai sebagai simbol sebagai tutur kata manusia dimana setiap kata yang diucapkan harus dapat menyejukkan, mendamaikan, dan  menjauhi kata kata yang  menyakitkan hati.  Setiap kata hendaknya tegas berisi, berwibawa sehingga manusia dapat saling menghargai.
Waranggana atau Penari Ronggeng, gerakan dan tingkah tarian ronggeng adalah simbol persaingan dan godaan dalam meraih cita cita luhur. Tarian ronggeng dimainkan oleh 5 orang penari, 1 wanita sebagai ronggeng dan 4 pria  yang melambangkan jenis godaan manusia. Adapun ke empat macam godaan itu adalah :
Amarah, nafsu yang timbul dari telinga atau pendengaran
Aluamah, nafsu yang timbul dari mulut atau kenikmatan rasa atau serakah
Sufiah, nafsu yang timbul dari mata atau penglihatan
Mutmainah, nafsu yang timbul dari hidung atau penciuman
Bila budi manusia dapat mengekang keempat nafsu itu, maka cita cita luhur akan mudah dicapai, karena manusia akan terhindar dari hidup berfoya foya dan bermalas malasan.
Pradangga, praptaning kendang lan gangsa atau keharmonisan gamelan yang diatur oleh irama kendang. Gamelan dilambangkan sebagai masyarakat yang hidup dengan aturan dan hukum yang dijalankan dan ditaati secara bersama sama. Semua manusia saling mendukung saling bermanfaat bagi sesama, sehingga mewujudkan kehidupan yang harmonis, selaras dan itulah kehidupan yang dicita citakan “tata tentrem karta raharja”
Begitulah bibit, bebet dan bobot berada

cupumanik astogino adalah lambang keduniawian
http://www.facebook.com/amustofa21

TEH MAHKOTA DEWA SALAMA NUSANTARA



"TEH MAHKOTA DEWA"
OBAT TRADISIONAL TANPA EFEK SAMPING




Produksi
SALAMA NUSANTARA
KULON PROGO YOGYAKARTA

Mendapat Izin Resmi :
- IZIN EDAR BALAI POM : TR No. 053151771
- IZIN USAHA SK MENKES RI : No. 448/3125/IV.2
- Lolos Uji LAB. BALAI POM Tahun 2005
- Diawasi oleh Apoteker Alumnus UGM Yogyakarta
- Sertifikat Halal MUI : No. 121 300000 80306

Penanggung Jawab Apoteker :
Nur Azizah, S.Si, Apt (UGM Yogyakarta)

Konsultan :
1. SMEDC UGM, Direktur : Ir. Gatot Murjito, MS
2. CHAIN CENTER UGM : Ir. Agus Prasetya, M.Eng.SC, Ph.D

Teh Mahkota Dewa adalah perpaduan antara :
Buah Mahkota Dewa (Phaleria Papuana Fructus)
Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis Folium)
Benalu Teh (Scumula Atropurpurea Folium)


Komposisi Produk :
Buah Mahkota Dewa 70%
Daun Teh Hijau 20%
Benalu Teh 10 %

GARANSI
100% Produk Herbal

Kemasan :
Pack karton 130 gram


PRODUK SALAMA NUSANTARA
Insya Alloh tetap terpercaya, sudah terbukti dan diakui

Insya Alloh Bermanfaat Membantu
Mengobati dan Mencegah Penyakit :

Demam Berdarah
Kanker
Lever
Darah Tinggi
Stroke
Jantung
Kencing Manis/Diabetes
Ginjal/Cuci darah
Lumpuh
Kegemukan
Batuk
Sesak nafas
Jerawat (menghaluskan kulit)
Keputihan
Haid tidak lancar
Reumatik
Ambeien
Amandel
Lemah Syahwat
Asam Urat

Peringatan :
AWAS BARANG TIRUAN YANG MIRIP,
MENIRU PRODUK SALAMA NUSANTARA
Kami tidak ikut bertanggung jawab jika terjadi resiko yang menyangkut nyawa Anda, jika mengkonsumsi Teh Mahkota Dewa yang "bukan atau selain" produk Salama Nusantara Yogyakarta

BUKTINYA
Ada beberapa produsen yang menjual ide dan produk yng sama dari Salama Nusantara tanpa Izin dan melalui prosedur yang benar. Anda jangan tergiur dan tertipu dengan produk tiruan dengan harga lebih murah dan kemasan "PLUS" tetapi khasiat serta komposisinya belum teruji, belum terbukti dan beresiko tinggi.

PASTIKAN...!
Hanya Teh Mahkota Dewa Produk Salama Nusantara yang Pertama, Sudah Terbukti dan Sesuai Prosedur

ATURAN PAKAI :

  1. Masukkan 1,5 sendok makan Teh Mahkota Dewa ke dalam gelas
  2. Tuangkan air panas hingga gelas terisi penuh (150 ml)
  3. Tunggu hingga air berubah warna, tambahkan gula bila dikehendaki (untuk non diabetes)
Untuk hasil terbaik gunakan 3x sehari selama 2 bulan berturut-turut

UNTUK SEGALA UMUR
Perhatian : Wanita hamil muda dilarang minum

Kemasan 130gr bisa untuk 35 gelas
PRODUKSI SALAMA NUSANTARA


Salama Nusantara hadir menjawab tantangan zaman. Di bidang kesehatan sungguh manusia abad ini telah tertipu fatamorgana kehidupan, hingga kita terlena akan pentingnya kesehatan, sadar atau tidak, hidup di era global yang serba instan saat ini di sekitar kita telah tercemari dengan zat-zat yang meracuni alam dimana kita tinggal. Walhasil zat-zat yang merugikan tubuh kita pun kian menumpuk bak gunung es, sehingga saat kita dihadapkan pada fenomena penyakit-penyakit masa kini seperti diabet, kanker, jantung, asam urat, lever, vertigo, stroke, dan penyakit dalam lainnya. Back to nature (kembali ke alam) adalah solusi yang kami tawarkan. Gaya hidup dan pola makan yang selama ini tak pernah terpikirkan karena lemahnya disiplin diri harus segera kita insyafi. Penggunaan obat-obatan doping secara liar, makan-makanan yang diindikasikan dengan bahan pengawet dan pewarna berbahaya cepat segera kita akhiri. Tak perlu pesimis, kini ramuan alami Teh Mahkota Dewa produksi Salama Nusantara Insya Allah dapat membantu problem kesehatan kita. Atas kemurahan dan kehebatan Tuhan Allah semata tanaman Mahkota Dewa, daun teh hijau dan benalu teh yang kami ramu, sebagai lantaran penyembuh berbagai penyakit. Keterpaduan mitos, empiris dan uji klinis menguatkan keyakinan bahwa Teh Mahkota Dewa Salama Nusantara nyata khasiatnya.

TINJAUAN ILMIAH

Pohon Mahkota Dewa (Phaleria Papuana Fructus)
Sungguh tanaman yang amat ajaib. Tanaman perdu yang dahulu hanya menjadi tanaman kerajaan kini telah menjadi bagian dari tanaman rakyat. Dosen UGM Yogyakarta, Sumastuti memaparkan bahwa tanaman ini mengandung Antihistamin, flavonoid, saponon, polifenol dan zat-zat lain yang mempunyai efek analgesi, anti bakteri dan menurunkan gula darah (Minggu Pagi No. 44 Februari 2002)
Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis Folium)
Merupakan tanaman obat terhebat di muka bumi. Dr. Joko Sulistyo dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI mengatakan bahwa para ahli dari Johannes Guiterburg University Mainz Jerman telah melakukan penelitian pada daun teh bahwa teh hijau memang mengandung suatu komponen antioksidan juga anti karsinogenik aktif yang berfungsi mencegah kerusakan sel maupun DNA akibat adanya senyawa radikal bebas yang berhubungan dengan penyakit kanker dan jantung.
Benalu Teh (Scumula Atropurpurea Folium)
Menurut Prof. Suwijoyo Pramono pakar farmasi UGM merupakan tumbuhan yang sangat efektif sebagai obat kanker, Teh Hijau, Buah Mahkota Dewa dan Benalu Teh merupakan perpaduan formula yang sangat efektif karena ketiganya mengandung senyawa polifenol yang dikandungnya antara lain epikatekin (EC), epigalo Katekin (EGC), Epikatekin Galat (ECG), Epigalokatekin Galat (EGCC), flavonoid, asam galat dan klorogenat. Zat-zat di atas memiliki anti oksidan kuat diantaranya efek anti multagenik, anti tumor, anti bakteri pembakar kolesterol tubuh dan penyebab penyakit degeneratif.

TEH MAHKOTA DEWA SALAMA NUSANTARA
SEHAT ALAMI
MENGOBATI DAN MENCEGAH PENYAKIT DALAM

"BERSAMA KAMI ANDA SEHAT, SUKSES DAN SEJAHTERA"
HARGA TEH MAHKOTA DEWA
1. Harga Eceran
- Jawa ====== Rp 25.000/pack
- Luar Jawa == Rp 27.500/pack
- Papua ===== Rp 35.000/pack

DALAM Video ini masih beralamatkan BEKASI dan pada saat ini Alamat kami sudah pindah di Jawa Timur. atau dapat menghubungi 081932948453 atau 0355.795995

TEH MAHKOTA DEWA SALAMA NUSANTARA


"TEH MAHKOTA DEWA"
OBAT TRADISIONAL TANPA EFEK SAMPING




Produksi
SALAMA NUSANTARA
KULON PROGO YOGYAKARTA

Mendapat Izin Resmi :
- IZIN EDAR BALAI POM : TR No. 053151771
- IZIN USAHA SK MENKES RI : No. 448/3125/IV.2
- Lolos Uji LAB. BALAI POM Tahun 2005
- Diawasi oleh Apoteker Alumnus UGM Yogyakarta
- Sertifikat Halal MUI : No. 121 300000 80306

Penanggung Jawab Apoteker :
Nur Azizah, S.Si, Apt (UGM Yogyakarta)

Konsultan :
1. SMEDC UGM, Direktur : Ir. Gatot Murjito, MS
2. CHAIN CENTER UGM : Ir. Agus Prasetya, M.Eng.SC, Ph.D

Teh Mahkota Dewa adalah perpaduan antara :
Buah Mahkota Dewa (Phaleria Papuana Fructus)
Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis Folium)
Benalu Teh (Scumula Atropurpurea Folium)


Komposisi Produk :
Buah Mahkota Dewa 70%
Daun Teh Hijau 20%
Benalu Teh 10 %

GARANSI
100% Produk Herbal

Kemasan :
Pack karton 130 gram


PRODUK SALAMA NUSANTARA
Insya Alloh tetap terpercaya, sudah terbukti dan diakui

Insya Alloh Bermanfaat Membantu
Mengobati dan Mencegah Penyakit :

Demam Berdarah
Kanker
Lever
Darah Tinggi
Stroke
Jantung
Kencing Manis/Diabetes
Ginjal/Cuci darah
Lumpuh
Kegemukan
Batuk
Sesak nafas
Jerawat (menghaluskan kulit)
Keputihan
Haid tidak lancar
Reumatik
Ambeien
Amandel
Lemah Syahwat
Asam Urat

Peringatan :
AWAS BARANG TIRUAN YANG MIRIP,
MENIRU PRODUK SALAMA NUSANTARA

Kami tidak ikut bertanggung jawab jika terjadi resiko yang menyangkut nyawa Anda, jika mengkonsumsi Teh Mahkota Dewa yang "bukan atau selain" produk Salama Nusantara Yogyakarta

BUKTINYA
Ada beberapa produsen yang menjual ide dan produk yng sama dari Salama Nusantara tanpa Izin dan melalui prosedur yang benar. Anda jangan tergiur dan tertipu dengan produk tiruan dengan harga lebih murah dan kemasan "PLUS" tetapi khasiat serta komposisinya belum teruji, belum terbukti dan beresiko tinggi.

PASTIKAN...!
Hanya Teh Mahkota Dewa Produk Salama Nusantara yang Pertama, Sudah Terbukti dan Sesuai Prosedur

ATURAN PAKAI :

  1. Masukkan 1,5 sendok makan Teh Mahkota Dewa ke dalam gelas
  2. Tuangkan air panas hingga gelas terisi penuh (150 ml)
  3. Tunggu hingga air berubah warna, tambahkan gula bila dikehendaki (untuk non diabetes)
Untuk hasil terbaik gunakan 3x sehari selama 2 bulan berturut-turut

UNTUK SEGALA UMUR
Perhatian : Wanita hamil muda dilarang minum

Kemasan 130gr bisa untuk 35 gelas
PRODUKSI SALAMA NUSANTARA

Salama Nusantara hadir menjawab tantangan zaman. Di bidang kesehatan sungguh manusia abad ini telah tertipu fatamorgana kehidupan, hingga kita terlena akan pentingnya kesehatan, sadar atau tidak, hidup di era global yang serba instan saat ini di sekitar kita telah tercemari dengan zat-zat yang meracuni alam dimana kita tinggal. Walhasil zat-zat yang merugikan tubuh kita pun kian menumpuk bak gunung es, sehingga saat kita dihadapkan pada fenomena penyakit-penyakit masa kini seperti diabet, kanker, jantung, asam urat, lever, vertigo, stroke, dan penyakit dalam lainnya. Back to nature (kembali ke alam) adalah solusi yang kami tawarkan. Gaya hidup dan pola makan yang selama ini tak pernah terpikirkan karena lemahnya disiplin diri harus segera kita insyafi. Penggunaan obat-obatan doping secara liar, makan-makanan yang diindikasikan dengan bahan pengawet dan pewarna berbahaya cepat segera kita akhiri. Tak perlu pesimis, kini ramuan alami Teh Mahkota Dewa produksi Salama Nusantara Insya Allah dapat membantu problem kesehatan kita. Atas kemurahan dan kehebatan Tuhan Allah semata tanaman Mahkota Dewa, daun teh hijau dan benalu teh yang kami ramu, sebagai lantaran penyembuh berbagai penyakit. Keterpaduan mitos, empiris dan uji klinis menguatkan keyakinan bahwa Teh Mahkota Dewa Salama Nusantara nyata khasiatnya.

TINJAUAN ILMIAH

Pohon Mahkota Dewa (Phaleria Papuana Fructus)
Sungguh tanaman yang amat ajaib. Tanaman perdu yang dahulu hanya menjadi tanaman kerajaan kini telah menjadi bagian dari tanaman rakyat. Dosen UGM Yogyakarta, Sumastuti memaparkan bahwa tanaman ini mengandung Antihistamin, flavonoid, saponon, polifenol dan zat-zat lain yang mempunyai efek analgesi, anti bakteri dan menurunkan gula darah (Minggu Pagi No. 44 Februari 2002)
Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis Folium)
Merupakan tanaman obat terhebat di muka bumi. Dr. Joko Sulistyo dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI mengatakan bahwa para ahli dari Johannes Guiterburg University Mainz Jerman telah melakukan penelitian pada daun teh bahwa teh hijau memang mengandung suatu komponen antioksidan juga anti karsinogenik aktif yang berfungsi mencegah kerusakan sel maupun DNA akibat adanya senyawa radikal bebas yang berhubungan dengan penyakit kanker dan jantung.
Benalu Teh (Scumula Atropurpurea Folium)
Menurut Prof. Suwijoyo Pramono pakar farmasi UGM merupakan tumbuhan yang sangat efektif sebagai obat kanker, Teh Hijau, Buah Mahkota Dewa dan Benalu Teh merupakan perpaduan formula yang sangat efektif karena ketiganya mengandung senyawa polifenol yang dikandungnya antara lain epikatekin (EC), epigalo Katekin (EGC), Epikatekin Galat (ECG), Epigalokatekin Galat (EGCC), flavonoid, asam galat dan klorogenat. Zat-zat di atas memiliki anti oksidan kuat diantaranya efek anti multagenik, anti tumor, anti bakteri pembakar kolesterol tubuh dan penyebab penyakit degeneratif.

TEH MAHKOTA DEWA SALAMA NUSANTARA
SEHAT ALAMI
MENGOBATI DAN MENCEGAH PENYAKIT DALAM

"BERSAMA KAMI ANDA SEHAT, SUKSES DAN SEJAHTERA"
HARGA TEH MAHKOTA DEWA
1. Harga Eceran
- Jawa ====== Rp 25.000/pack
- Luar Jawa == Rp 27.500/pack
- Papua ===== Rp 35.000/pack

DALAM Video ini masih beralamatkan BEKASI dan pada saat ini Alamat kami sudah pindah di Jawa Timur. atau dapat menghubungi 081932948453 atau 0355.795995

KORUPTOR = MALING = DURJONO PROFESIONAL

Koruptor adalah bahasa lain dari maling. Artinya bahwa seorang koruptor sebenarnya adalah seorang maling. Dalam Al-Qur’an kita mengenal istilah as-saariq atau al-muthaffif . Allah berfirman dalam surah Al-Maidah:38 : “Wassaariqu wassaariqatu faqtha’uu aydiyahumaa jazaa’an bimaa kasabaa (Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan”).
Dalam surah Al-Muthaffifiin:1, Allah berfirman : “Wailun lill muthaffifiin (Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang”). Baik istilah saraqa – yasriqu maupun istilah thaffafa yuthaffifu semuanya menunjukkan makna tindakan mencuri atau menipu. Pelakunya disebut as-saariq atau al-muthaffif (Pencuri, maling atau koruptor).
Semua istilah tersebut dalam Al-Qur’an didudukkan sebagai sebutan bagi pelaku pencurian yang harus dihukum. Dalam surah Al-Maidah mereka harus dipotong tangannya. Dan dalam surah Al-Muthaffifiin mereka kelak diancam dengan neraka. Sudah sedemikian jelasnya bahwa istilah tersebut dibenci tidak saja oleh semua manusia, melainkan lebih dari itu oleh Allah swt, namun ternyata masih banyak orang yang mendaftarkan dirinya sebagai maling atau koruptor. Apakah sudah sedemikian kerasnya hati mereka. Sehingga mereka tidak merasa malu. Bukankah Rasulullah saw. telah menegaskan bahwa di antara ciri keimanan adalah mempunyai rasa malu. Namun justru yang banyak ikut menjadi koruptor adalah orang-orang yang mengaku beriman.
Koruptor adalah pribadi yang dibenci dan tidak mempunyai harga diri. Dia telah tunduk di bawah bimbingan hawa nafsunya. Halal-haram diabaikan. Dia tidak takut lagi akan ancaman Allah di alam Akhirat. Karenanya Allah berfirman pada ayat berikutnya dalam surah Al-Muthaffifiin : ”Alaa yadzunnu ulaaika annhum mab’uutsuun, lyawmin adziim (Tidakkah orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan”). Dari sini nampak bahwa para koruptor adalah orang-orang yang siap masuk neraka. Mereka siap melawan Allah dengan segala resikonya. Mereka adalah orang-orang sombong yang merasa tidak butuh aturan Allah. Harta haram bagi mereka adalah santapan empuk yang sangat menyenangkan. Mereka telah menukar kesenangan sejenak di dunia dengan api neraka yang pedih.
Memang para koruptor di dunia bisa bersembunyi dibalik retorika dan diplomasi kekuasaan, bahkan berlindung di bawah hukum atau undang-undang yang mereka bikin sendiri. Namun bagaimana pun Allah swt. tidak mungkin tertipu. Silahkan bersenang-senang dengan mobil mahal dan rumah mewah. Silahkan tertawa dan berjoget-joget di atas air mata penderitaan orang lain. Silahkan berbangga-bangga dengan segala fasilitas yang diistimewakan. Silahkan bersembunyi di balik sogokan yang besar kepada para jaksa dan polisi. Namun ingat bahwa korupsi tetap maksiat dan kedzaliman. Allah swt. tidak akan pernah membiarkan semua itu mengalir begitu saja. Karena setiap kedzaliman telah Allah haramkan atas Diri-Nya, apalagi atas manusia.
Apapun koruptor tetap merupakan gelar yang tidak saja mengancam kemanusiaan melainkan juga mengancam pelakunya. Karena itu semua negara di dunia tidak ada yang menginginkan hadirnya seorang koruptor sebagai pejabat di dalamnya. Sebab sudah terbukti dalam sejarah bahwa seorang koruptor benar-benar membawa ancaman. Berapa banyak perusahaan yang hancur kerena direkturnya korup. Berapa banyak bank yang bangkrut karena menagernya korup. Dan berapa banyak negara kaya yang rakyatnya terpuruk dalam kemiskinan, karena para pemimpinya koruptor.
Masihkah para koruptor itu akan terus dipelihara di negeri ini, sementara seluruh dunia memeranginya. Sampai kapan negeri ini akan terus digenggam oleh para koruptor sementara kondisi rakyat semakin terjepit dalam penderitaan.
Sungguh tidak mungkin berkah sebuah negeri yang dipenuhi oleh para koruptor. Sebab adalah sunnatullah bahwa setiap pelaku dosa mengundang datangnya adzab. Maka semakin banyak jumlah pelaku harta haram, semakin dekat kepada adzab Allah. Itulah yang Allah ceritakan dalam surah Al-Fajr, mengenai kaum Aad, kaum Tsamud dan kaum Fir’un, bahwa mereka diadzab oleh Allah kerena dosa-dosa yang mereka lakukan. Di antara dosa besar yang mengundang adzab Allah adalah dosa korupsi. Wallahu a’lam bishshow